E-Service Quality Memiliki Pengaruh Terhadap E-Satisfaction Pengguna Tokopedia
Reza Novita Sari
1711011054
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...…………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..……...3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...4
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...……………5
2.1 Landasan Teori…………………………………………………………………….5
2.2 Diskusi……………………………………………………………………………..7
BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………………...……9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan internet telah meningkatkan cara konsumen berhubungan satu sama lain, bagaimana mereka mencari informasi, dan bagaimana mereka membeli (Ranaweera et al., 2008). Penetrasi internet yang masif dan penemuan proses baru untuk melayani konsumen melalui media elektronik membuat konsumen semakin bergantung pada penjual online dan penyedia layanan online bahkan untuk tugas dan layanan yang paling mendasar. Layanan tradisional seperti broker real estate, biro perkawinan, agen pemberi izin, penasihat hipotek, dll. sekarang semuanya telah di-disrupsi oleh penyedia layanan online.
Menurut statistik, hampir 1,1 miliar orang di dunia mengakses internet. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 15 persen populasi dunia menggunakan media tersebut. Adopsi internet yang semakin tinggi di seluruh dunia telah mendorong minat besar dalam memahami dan menjelaskan pengalaman manusia dengan internet. Isu-isu terkait pemasaran telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai tanggapan terhadap posisi internet sebagai platform pemasaran. Salah satu konsep penting yang banyak menarik perhatian para peneliti adalah kualitas layanan elektronik. Asal usul kualitas layanan elektronik sebagai konsep dapat ditelusuri melalui konsep kualitas layanan. Beberapa penelitian telah berusaha menggambarkannya dengan mendefinisikan domain kualitas layanan elektronik lalu memberikan skema pengukuran. Penelitian mengenai topik ini dengan menggunakan e-commerce lokal yaitu Tokopedia juga telah dilakukan. Pada tulisan ini, saya mencoba menulis kembali mengenai topic yang sama dengan informasi dari berbagai macam sumber.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh e-service quality terhadap e-satisfaction konsumen Tokopedia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh e-service quality terhadap e-satisfaction konsumen Tokopedia.
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai pengaruh e-service quality terhadap e-satisfaction.
2. Memberikan informasi mengenai pengaruh e-service quality terhadap e-satisfaction konsumen Tokopedia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 E-commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’ Pada awal penerapan e-commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT).
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru Electronic Commerce atau lebih dikenal E-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah E-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar,. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
2.1.2 E-service Quality
Colier dan Bienstock (2006) mendefinisikan kualitas layanan elektronik sebagai "persepsi pelanggan tentang hasil layanan bersamaan dengan persepsi pemulihan jika masalah terjadi". Menurut Hofacker et al. (2007), layanan elektronik mewujudkan kepuasan kebutuhan layanan tradisional, namun dengan menggunakan teknologi baru. Oleh karena itu, sementara "servicescapes" dan komponen lain dari model kepuasan layanan tradisional mungkin masih mempertahankan beberapa makna, elemen teknologi dan kurangnya kontak pribadi dalam pemenuhan layanan sepenuhnya mengubah pengalaman pelanggan dalam konteks layanan elektronik.
Saat ini penelitian lebih berfokus pada konsekuensi pada e-servqual dan mencoba memahami hubungan antara dimensi e-servqual seperti yang dijelaskan oleh PZM dan hasil-hasilnya. Model konseptual kualitas layanan di lingkungan offline menganggap kualitas layanan sebagai ukuran dari apa yang pelanggan harapkan dari perusahaan dan apa yang dianggap sebagai penyediaan. Studi di masa lalu yang telah melihat kualitas layanan di lingkungan offline telah mempertimbangkan beberapa konsekuensi untuk mencapai kualitas layanan yang unggul.
Model konseptual menempatkan dimensi e-servqual yang dijelaskan oleh PZM sebagai anteseden dari variabel hasil. Kerangka kerja PZM menggambarkan kualitas layanan elektronik dalam hal empat dimensi utama:
1) Efisiensi. Kemudahan dan kecepatan mengakses dan menggunakan situs ini.
2) Pemenuhan. Sejauh mana janji yang dibuat oleh situs dipenuhi.
3) Ketersediaan sistem. Fungsi teknis situs yang benar.
4) Privasi. Sejauh mana situs tersebut aman dan melindungi informasi pelanggan.
Kerangka kerja PZM telah mengadopsi prosedur yang paling ketat dalam menggambarkan dan memvalidasi konsep e-servqual dan karenanya dapat dianggap lebih kuat.
2.1.3 E-satisfaction
E-satisfaction telah menjadi semakin penting dalam literatur terkait e-commerce. Szymanski dan Hise (2000), dalam studi mereka tentang kepuasan elektronik, konsep kepuasan elektronik sebagai penilaian konsumen terhadap pengalaman internet ritel mereka dibandingkan dengan pengalaman mereka dengan toko ritel tradisional. Setelah meninjau studi sebelumnya yang membahas aspek ini, mereka menyimpulkan bahwa sebagian besar variabel yang dikaitkan dengan menghasilkan e-kepuasan baik terkait dengan situs web atau dengan nilai yang dirasakan dari situs web. Di antara klasifikasi variabel yang luas ini menjadi karakteristik situs web atau nilai yang dirasakan adalah variabel tertentu yang sering dikaitkan dengan kualitas layanan elektronik. Misalnya, Zeithmal et al. (2000) menemukan hubungan antara variabel yang terkait dengan kualitas layanan yang terkait dengan efisiensi, keandalan, keamanan, dll. dan kepuasan elektronik. Kualitas dan kepuasan layanan telah dikaitkan secara luas dalam penelitian layanan offline (Shemwell et al., 1998).
2.1.4 Tokopedia
Tokopedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce di Indonesia. Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison berdiri pada 6 Februari 2009. Valuasi Tokopedia pada tahun 2019 telah mencapai US$7 Milyar dan berada di urutan kedua sebagai start-up dengan valuasi terbesar di Indonesia. Sejak resmi diluncurkan, PT. Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Dengan mengusung model bisnis marketplace dan mall online, Tokopedia memungkinkan setiap individu, toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online.
2.2 Diskusi
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anita Tobagus (2018),
e-service quality di situs Tokopedia sudah baik. Namun, pada e-service quality terkait dimensi system availability masuk dalam kategori sedang. Hal ini, memang masih menjadi kendala pada situs Tokopedia, yang terkadang masih terjadi kesalahan terhadap sistem seperti kesalahan dalam mengembalikan dana pembeli dari penjual. Kemudian, untuk e-satisfaction di situs Tokopedia, berdasarkan penelitian beliau, pengguna di situs Tokopedia menurut responden sudah puas, total keseluruhan mean adalah 3,96. Dari hasil kedua variabel, dapat dikatakan bahwa situs Tokopedia mengutamakan keamanan dan kenyamanan bertransaksi bagi penggunanya.
Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa e-service quality memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap e-satisfaction. Hubungan antara e-service quality dengan e-satisfaction dikatakan juga memiliki hubungan yang searah. Yang dapat diartikan bila e-service quality semakin baik maka e-satisfaction dari pengguna online juga akan meningkat. Begitu pun sebaliknya, jika e-service quality buruk akan menurunkan tingkat e-satisfaction pengguna online.
BAB IV
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-service quality berpengaruh terhadap e-satisfaction pengguna di situs Tokopedia. Hubungan ini ditemukan berpengaruh secara positif dan signifikan. Selain itu, Hubungan antara e-service quality dengan e-satisfaction memiliki hubungan yang searah. Apabila terdapat peningkatan pada e-service quality maka akan ada kenaikan pada e-satisfaction pengguna di situs Tokopedia.